6 CARA MENGURANGI STRESS

Belgiana
By -
3 minute read
0
    

     

Pengertian Stres

Stress adalah respons tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, setiap orang mengalaminya, stress memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, stress dapat mengancam keseimbangan fisiologis.

Stress emosi dapat menimbulkan perasaan negative atau destruktif terhadap diri sendiri dan oranglain. Stress intelektual akan mengganggu persepsi dan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah; stress sosial akan mengganggu hubungan individu terhadpa kehidupan (Hans Selye, 1956; Davis, at all. 1989; Barbara Kozier, et all. 1989).

Stressor

a)      Pengertian

Stressor adalah variabel yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebab timbunan stress, datangnya stressor dapat sendiri-sendiri atau dapat pula bersamaan.

b)      Sumber stress

Sumber stress dapat berasal dari dalam tubuh dan diluar tubuh, sumber stress dapat berupa biologik (contohnya bakteri dapat mempengaruhi kesehatan manusia seperti tumbuhnya jewarat), fisik (misalnya perubahan iklim, suhu, cuaca, dll.), kimia (contohnya dari dalam tubuh berupa serum darah dan glukosa sedangkan dari luar dapat berupa obat, pengobatan, pemakaian alcohol, dll.), sosial psikologik (misalnya prasangka, letidakpuasan terhadap diri sendiri, kekejaman seperti aniayadan perkosan, dll.) dan spiritual. Semua sumber diatas dipersepssikan dapat mengancam diri individu. Terjadinya stress karena stressor tersebut dirasakan dan dipersepsikan oleh individu sebagai suatu ancaman sehingga menimbulkan kecemasahan yang merupakan tanda umum dan awal dari gangguan kesehatan fisik dan psikologis.

Tidak hanya stressor negative yang menyebabkan stress tetapi stressor positif pun dapat menyebabkan stress, misalnya kenaikan pangkat, promosi jabatan, tumbuh kembang, menikah, mempunyai anak, dll.

c)       Sifat stressor

1) Bagaimana kita mempersepsikan stressor;

2) Bagaimana intensitasnya terhadap stimulus;

3) Jumlah stressor yang harus kita hadapi pada waktu yang sama;

4) Lamanya pemaparan stressor;

5) Pengalaman masa lalu kita;

6) Tingkat perkembangan.

d)     Manifestasi psikologis kita terhadap stress

Manifestasi adalah gejala atau gambaran yang dapat diamati secara subjektif maupun objektif dari individu yang mengalami stress psikologis. Kozier, at all. (1989) mengemukakan bahwa manifestasi psikologis individu yang mengalami stress, antara lain;

1) Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan yang tidak menyenangkan , tidak menentu dari dalam diri kita, dimana penyebabnya ini tidak pasti atau tidak ada objek yang nyata. Misalnya, cemas nilai ujian rendah, cemas menunggu giliran presentasi seminar proposal, cemas jelang siding meja hijau.

2) Marah

Marah diartikan sebagai suatu reaksi emosi yang subjektif, atau kejengkelan dan ketidakpuasan individu terhadap tuntutan yang tidak terpenuhi. Ada tiga cara ekspresi yang konstruktif;

a. Aksi mencari perhatian orang lain dengan cara memanggil nama.

b. Mencari penjelasan

c. Mengidentifikasi

e)     Manifestasi kognitif individu terhadap stress

Manifestasi adalah reaksi dari individu yang mengalami stress dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang diimiliki untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

1) Penyelesaian masalah

2) Strukturisasi (menata/memanipulasi situasi agar kejadian tidak muncul kembali)

3) Disiplin diri (self-control)

4) Supresi (menekan perasaan yang tidak menyenangkan kedalam alam sadar;…”aku gamau pikirin itu hari ini, besok aja”…

5) Fantasi dan melamun

6) Berdoa atau sembahyang


f)       Respon individu secara verbal dan psikomotor terhadap stress

Umumnya respon pertama individu terhadap stress adalah merupakan spontanitas yang diungkapkan secara verbal dan diikuti dengan gerakan dari ungkapan emosional psikomotor misalnya;

1) Menangis

2) Ketawa

3) Teriak

4) Memukul dan menyepak

5) Menggenggam, memegang dan meremas

6) Mencerca, mengumpat

g)      Respon individu terhadp stress

Stress sifatnya universiality yaitu umumnya semua orang sama dapat meraskannya tetapi cara pengungkapannya yang berbeda atau diversity .

Hubungan stadium perkembangan sakit dengan stress, Potter & Perry (1989) membagi hubungan tingkat stress degnan kejadian sakit;

1) Stress ringan

Biasanya stress ini tidak merusak aspek fiiologis, sebaliknya stress sedang dan berat mempunyai resiko terjadinya penyakit, stress ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang, misalnya; kemacetan, dikritik

2) Stress sedang

Stress ini terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari contohnya kesepaktan yang belum selesai, beban kerja yang berlebih, anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama. Situasi ini dapat menjadi faktor predisposisi suatu penyakit coroner.

3) Stress berat

Stress kronis yang terjadi beberapa hari minggu sampai bertahun-tahun, misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan finansial dan penyakit fisik yang lama.

U    Upaya mengurangi stress

Mengapa stress hanya dapat dikurangi?

Keadaan stress sesungguhnya tidak dapat dihilangkan dari kehidupan seseorang. Oleh karena itu upaya yang dilakukan untuk mengurangi stress dapat dilakukan dengan beberapa strategi  berikut (Potter, et all., 1989);

a) Membangun kebiasaan baru

b) Menghindari perubahan

c) Menyediakan waktu

d) Pengelolaan waktu

e) Modifikasi lingkungan

f) Katakana “tidak”

g) Mengurangi respon fisiologis terhadap stress, diantaranya;

1. Latihan teratur

2. Meningkatkan respon perilaku dan emosi terhadap stress

3. System pendukung (keluarga, teman, kolega, dll.)

4. Meningkatkan harga diri


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!